Senin, 13 Desember 2010

sejarah gulun

Gulun, Maospati, Magetan

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari
Desa Gulun

Peta lokasi Desa Gulun
Provinsi Jawa Timur
Kabupaten Magetan
Kecamatan Maospati
Lurah {{{nama pemimpin}}}
Luas -
Jumlah penduduk 6000-7000 jiwa
 - Kepadatan -
Gulun adalah sebuah nama desa di wilayah Kecamatan Maospati, Kabupaten Magetan, Provinsi Jawa Timur.
Secara administratif Desa Gulun berbatasan dengan Desa Tanjung Sepreh di sebelah barat, Desa Mantren di sebelah Utara, Desa Malang di sebelah Timur dan Desa Sugihwaras di sebelah selatan.
Desa ini dibentuk kurang lebih abad ke 18 di masa perang Diponegoro. Dimana salah satu perwira dari prajurit Diponegaran ( Singo Wijoyo) yang terdesak melarikan diri bersama rombongannya di daerah ini, untuk kemudian membuka suatu pemukiman baru, yang terus berkembang sampai sekarang
Nama Desa Gulun, menurut penuturan orang-orang tua diambil dari nama sebuah pohon. Sampai saat ini jenis pohon ini masih bisa dijumpai di desa tersebut.
Desa Gulun dikenal dengan industri kerajinan genteng. Mayoritas penduduk desa Gulun bermata pencaharian sebagai pengrajin genteng, terutama untuk generasi tuanya. Kelompok terbesar kedua bermata pencaharian sebagai petani, sebagian kecil lainnya sebagai PNS, TNI/Polri, Guru dan wiraswasta.
Mengenai industry kerajinan genteng ini, Desa Gulun bisa di bilang sebagai leader untuk sektor industry ini. Karena sejak tahu 1920-an, industry ini mulai dikenal dimasyarakat desa ini. Tetapi mulai dikerjakan secara profesional sebagai bentuk usaha baku sekitar tahun 1970-an.
Di era 1990-an, industry genteng di dessa Gulun ini mulai menjadi primadona sebagai sektor usaha yang menjanjikan, bahkan di era itu banya desa-desa di sekitar yang ikut menggeluti bidang usaha ini. Tidak hanya itu, tingkat pengangguran nyaris tidak ada karena adanya industry genteng ini.
Profil Kepala Desa Gulun Bapak Sudiyanto
Penulis mengenal beliau sejak beliau masih muda dan kuliah di Surabaya. Latar belakang kehidupannya memeang cukup keras dalam berjuang menyelesaikan pendidikannya. Sehingga membentuk karakter yang ulet dan keras.
Aktif dalam kegiatan kepemudaan memang hoby beliau waktu masih muda, bersama-sama rekan-rekannya di RW III, beliau membentuk "Ikatan Remaja Gilang Tiga " pada Tahun 1994 dan dari sinilah awal mula cerita beliau sebagai tokoh pemuda di RW III.
Bersama-sama rekan pemuda ( Pak Dhe Didos ( sekarang aktif di TNI), Gandung, Dasuki, Bowo, Sigit Purnomo ( sekarang di Bogor), Eko Lugiono,dll beliau mulai membentuk kegiatan karang taruna yang positif dalam berbagai kegiatan.
Sampai suatu saat di awal reformasi beliau menjabat Kepala Desa menggantikan bapak Dampri yang sudah Purna Tugas.

Tidak ada komentar: